Indramayu Juara I Kabupaten/Kota Vokasional

Menjelang akhir jabatannya yang kurang dari satu bulan lagi, Bupati
Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin mendapatkan kado manis dari
Gubernur Jawa Barat, H Ahmad Heryawan. Kado manis tersebut adalah
penghargaan sebagai Juara I Kluster B Penilaian Kabupaten/Kota
Vokasional Tingkat Jawa Barat Tahun 2010 (Rintisan Wajib Belajar 12
Tahun). Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Yance, bersamaan
dengan upacara pembukaan EPITECH 5 oleh Gubernur Jawa Barat, di
BPPTKPK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Selasa (23/11).

Penghargaan serupa juga pernah diterima pada tahun 2007 dan 2008.
Namun saat itu Kabupaten Indramayu masih masuk kluster C. Sementara
pada tahun 2009 lalu Indramayu tidak mengikuti penilaian, karena untuk
masuk kluster B masih belum memenuhi syarat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, H Muhammad Rakhmat SH MH
menjelaskan, penghargaan ini memang pantas diterima oleh Bupati Yance.
Sebab penghargaan ini merupakan implikasi dari Perda Nomor 18/2007
tentang Pendidikan di Kabupaten Indramayu. Dalam perda tersebut,
terang Rakhmat, sudah memasukkan tentang program wajib belajar 12
tahun atau setingkat SMA.

Rakhmat menambahkan, dalam menerapkan wajar 12 tahun Pemkab Indramayu
juga telah memback-up warga miskin melalui pemberian beasiswa. Bahkan
guna mendukung program ini, untuk tahun anggaran 2011 telah diusulkan
anggaran bagi beasiswa siswa SMA atau yang sederajat sebesar Rp 13
miliar. Ia berharap pihak legislatif (DPRD) juga mendukung program
yang sangat brilian ini.

"Yang jelas ini merupakan kado manis bagi Bupati Yance di akhir masa
jabatannya. Mudah-mudahan di era Bupati Hj Anna Sophana nanti
pendidikan di Indramayu juga akan lebih maju lagi," tandas Rakhmat.

Sementara Kabid Pendidikan Menengah (Dikman) Dinas Pendidikan
Indramayu, Drs H Odang Kusmayadi MM menambahkan, penilaian
kabupaten/kota vokasional adalah untuk menilai kabupaten/kota dalam
pengembangan pendidikan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Melalui program ini, pemerintah berharap rasio antara jumlah SMK
dengan SMA adalah 60:40. Bahkan kedepan diharapkan bisa 70:30.

"Perkembangan sekolah kejuruan atau SMK di Indramayu memang sangat
pesat, sehingga Indramayu termasuk salah satu yang masuk kategori
kabupaten vokasional yaitu mampu mengembangkan sekolah kejuruan
sehingga keberadaannya hampir seimbang dengan SMA," tandas Odang,
Selasa (23/11).

Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, pada tahun 2010 ini
prosentase SMK dan SMA sudah mendekati ideal yaitu 60:40. Tercatat ada
71 SMK dengan jumlah siswa 27.515 dan 54 SMA dengan jumlah siswa
23.711. Jumlah ini mengalami peningkatan pesat, karena pada tahun 2008
prosentase siswa SMK dan SMA di Indramayu baru 48:52.(deni)

Lebih baru Lebih lama