dr. H. Dedi Rohendi, M.A.R.S. (Direktur RSUD Indramayu):
“Karyawan Dukung Indramayu Remaja”
Dalam aplikasi sebagai anggota yang ikut mendeklarasikan FKPPIR, RSUD Indramayu mempunyai rasa tanggung jawab terhadap konsep Indramayu Remaja yakni dengan upaya-upaya yang dilaksanakan oleh seluruh pegawai di RSUD Indramayu untuk dapat memuaskan dalam pelayanan kepada masyarakat.
Direktur RSUD Indramayu dr. Dedi mengklaim, RSUD sudah melaksanakan Visi Indramayu Remaja yakni melalui rutinitas kegiatan pengajian setiap hari sebelum jam kerja. Setiap pegawai RSUD Indramayu harus mengikuti dan memiliki komitmen untuk mewujudkan Visi Indramayu Remaja salah satunya dari segi religius. Yang kemudian dilanjutkan dengan siraman rohani untuk memberikan sedikit pencerahan dan kesejukan hati bagi seluruh karyawan sebelum melaksanakan tugasnya masing-masing.
Adanya forum yang siap untuk mengawal dan mengamankan visi Indramayu Remaja adalah suatu hal yang sangat bagus, karena di dalamnya terdapat langkah atau cita-cita untuk membangun Indramayu. Dengan visi dan misi yang dimiliki RSUD yang sudah diterapkan selama ini maka diharapkan akan mencetak dan mendidik para karyawan untuk senantiasa menumbuhkan sikap kedisiplinan, kesabaran, keikhlasan untuk selalu membantu dan memberikan yang terbaik untuk pasien.
Seharusnya, kata dr. Dedi, adanya forum ini maka seluruh pegawai RSUD tidak ada lagi yang melakukan kegiatan yang bertolak belakang dengan visi dan misi RSUD Indramayu serta ikrar para pegawainya. Apalagi menimbulkan konflik dengan pasien “Kita tidak ingin mendengar adanya keluhan dari masyarakat terkait pelayanan dari RSUD Indramayu, namun sampai saat ini keluhan dari masyarakat itu masih terus muncul,” ungkapnya.
Diakuinya, upaya meningkatkan kualitas seluruh aspek kegiatan dari setiap pegawai RSUD Indramayu dan meningkatkan kesejahteraan para pegawainya secara berkesinambungan maka akan terbentuk satu tujuan untuk menjaga dan mempertahankan citra RSUD Indramayu di mata umum. Hal ini sesuai yang dicita-citakan, bahwa RSUD Indramayu akan menjadi suatu rumah sakit milik daerah yang unggul, tangguh dan terpandang di wilayah 3 Cirebon.
Kini, sebagai upaya dan langkah konkret dalam mewujudkan Visi Indramayu Remaja, maka setiap karyawan diwajibkan memberikan pelayanan kepada pasien yang terbaik dengan sopan santun. Kemudian membantu jika ada kesulitan untuk menyelesaikan dan berusaha memberikan solusinya. Jika ada keluhan-keluhan dari pasien maka harus bisa dijelaskan dengan sabar dan tenang.
Dan yang terpenting juga mengutamakan penanganan keadaan darurat untuk setiap pasien yang berobat atau yang akan dirawat inap, sementara untuk persyaratan administrasi dapat disusulkan kemudian. “Untuk itu bagi masyarakat Indramayu yang mendapatkan perlakuan kurang maksimal dari para karyawan RSUD, maka bisa melapor kepada saya secara langsung. Ini sebagai komitmen agar masyarakat puas terhadap pelayanan kami,” tegasnya.
MAFIA OBAT
Selama ini masyarakat yang sudah berobat ke RSUD Indramayu banyak yang merasa tidak puas. Pelayanan para perawat, dokter, dan seluruh komponen RSUD jauh dari baik alias sangat buruk. Pasien tidak pernah diposisikan sebagai pihak yang harus dilayani sebaik-baiknya tetapi hanya dianggap sebagai beban mereka. Karenanya tidak jarang bila para perawat bersikap kasar, judes, bahkan sering marah-marah kepada pasien.
Lebih dari itu, selama ini juga banyak keluhan dari pasien maupun keluarganya atas kecurangan-kecurangan dalam hal penggunaan obat-obatan. Banyak dugaan kalau di RSUD ada mafia obat-obatan yang memanfaatkan ketidaktahuan pasien. Dugaan ini muncul karena biaya obat-obatan sering kali tidak sesuai yang digunakan pasien. Bahkan sudah bukan rahasia lagi jika ada manipulasi jumlah hari perawatan. Misalnya, pasien hanya dirawat 3 hari namun dalam tagihannya dibuat menjadi 4-5 hari.
Buruknya pelayanan RSUD, khususnya perilaku para perawat jelas-jelas sangat bertentangan dengan Visi Indramayu Remaja. Karenanya sebagai bukti nyata kalau RSUD mendukung Visi Remaja seharusnya dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para pasien. Selagi pelayanan buruk dan penyimpangan termasuk dugaan adanya mafia obat-obatan tidak dibersihkan maka omong kosong saja mengaku mendukung visi Remaja.
(rolly/wi)
“Karyawan Dukung Indramayu Remaja”
Dalam aplikasi sebagai anggota yang ikut mendeklarasikan FKPPIR, RSUD Indramayu mempunyai rasa tanggung jawab terhadap konsep Indramayu Remaja yakni dengan upaya-upaya yang dilaksanakan oleh seluruh pegawai di RSUD Indramayu untuk dapat memuaskan dalam pelayanan kepada masyarakat.
Direktur RSUD Indramayu dr. Dedi mengklaim, RSUD sudah melaksanakan Visi Indramayu Remaja yakni melalui rutinitas kegiatan pengajian setiap hari sebelum jam kerja. Setiap pegawai RSUD Indramayu harus mengikuti dan memiliki komitmen untuk mewujudkan Visi Indramayu Remaja salah satunya dari segi religius. Yang kemudian dilanjutkan dengan siraman rohani untuk memberikan sedikit pencerahan dan kesejukan hati bagi seluruh karyawan sebelum melaksanakan tugasnya masing-masing.
Adanya forum yang siap untuk mengawal dan mengamankan visi Indramayu Remaja adalah suatu hal yang sangat bagus, karena di dalamnya terdapat langkah atau cita-cita untuk membangun Indramayu. Dengan visi dan misi yang dimiliki RSUD yang sudah diterapkan selama ini maka diharapkan akan mencetak dan mendidik para karyawan untuk senantiasa menumbuhkan sikap kedisiplinan, kesabaran, keikhlasan untuk selalu membantu dan memberikan yang terbaik untuk pasien.
Seharusnya, kata dr. Dedi, adanya forum ini maka seluruh pegawai RSUD tidak ada lagi yang melakukan kegiatan yang bertolak belakang dengan visi dan misi RSUD Indramayu serta ikrar para pegawainya. Apalagi menimbulkan konflik dengan pasien “Kita tidak ingin mendengar adanya keluhan dari masyarakat terkait pelayanan dari RSUD Indramayu, namun sampai saat ini keluhan dari masyarakat itu masih terus muncul,” ungkapnya.
Diakuinya, upaya meningkatkan kualitas seluruh aspek kegiatan dari setiap pegawai RSUD Indramayu dan meningkatkan kesejahteraan para pegawainya secara berkesinambungan maka akan terbentuk satu tujuan untuk menjaga dan mempertahankan citra RSUD Indramayu di mata umum. Hal ini sesuai yang dicita-citakan, bahwa RSUD Indramayu akan menjadi suatu rumah sakit milik daerah yang unggul, tangguh dan terpandang di wilayah 3 Cirebon.
Kini, sebagai upaya dan langkah konkret dalam mewujudkan Visi Indramayu Remaja, maka setiap karyawan diwajibkan memberikan pelayanan kepada pasien yang terbaik dengan sopan santun. Kemudian membantu jika ada kesulitan untuk menyelesaikan dan berusaha memberikan solusinya. Jika ada keluhan-keluhan dari pasien maka harus bisa dijelaskan dengan sabar dan tenang.
Dan yang terpenting juga mengutamakan penanganan keadaan darurat untuk setiap pasien yang berobat atau yang akan dirawat inap, sementara untuk persyaratan administrasi dapat disusulkan kemudian. “Untuk itu bagi masyarakat Indramayu yang mendapatkan perlakuan kurang maksimal dari para karyawan RSUD, maka bisa melapor kepada saya secara langsung. Ini sebagai komitmen agar masyarakat puas terhadap pelayanan kami,” tegasnya.
MAFIA OBAT
Selama ini masyarakat yang sudah berobat ke RSUD Indramayu banyak yang merasa tidak puas. Pelayanan para perawat, dokter, dan seluruh komponen RSUD jauh dari baik alias sangat buruk. Pasien tidak pernah diposisikan sebagai pihak yang harus dilayani sebaik-baiknya tetapi hanya dianggap sebagai beban mereka. Karenanya tidak jarang bila para perawat bersikap kasar, judes, bahkan sering marah-marah kepada pasien.
Lebih dari itu, selama ini juga banyak keluhan dari pasien maupun keluarganya atas kecurangan-kecurangan dalam hal penggunaan obat-obatan. Banyak dugaan kalau di RSUD ada mafia obat-obatan yang memanfaatkan ketidaktahuan pasien. Dugaan ini muncul karena biaya obat-obatan sering kali tidak sesuai yang digunakan pasien. Bahkan sudah bukan rahasia lagi jika ada manipulasi jumlah hari perawatan. Misalnya, pasien hanya dirawat 3 hari namun dalam tagihannya dibuat menjadi 4-5 hari.
Buruknya pelayanan RSUD, khususnya perilaku para perawat jelas-jelas sangat bertentangan dengan Visi Indramayu Remaja. Karenanya sebagai bukti nyata kalau RSUD mendukung Visi Remaja seharusnya dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada para pasien. Selagi pelayanan buruk dan penyimpangan termasuk dugaan adanya mafia obat-obatan tidak dibersihkan maka omong kosong saja mengaku mendukung visi Remaja.
(rolly/wi)
Posting Komentar