Selasa, 29 Desember 2009
Indramayu Gelar 3 Kegiatan Sekaligus
Untuk kembali memupuk rasa kesetiakawanan social ditengah masyarakat yang semakin pudar, maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkannya. Terkait hal itu, Selasa pagi (29/12) dialun-alun Indramayu digelar Apel pagi untuk memperingati Hari Ibu ke-81, HKSN, Hari kesatuan gerak PKK-KB Kesehatan, dan HUT Dharma Wanita Persatuan ke-10 yang diikuti oleh anggota Korpri, TNI/Polri, serta undangan lainnya.
Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin bertindak sebagai Pembina upacara dalam amanatnya mengatakan, penggabungan kegiatan ini sebagai upaya efisiensi tanpa bermaksud mengesampingkan atau mengurangi makna yang terkandung dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Selanjutnya, didalam peringatan ini Bupati menitikberatkan pada pentingnya akan kesetaraan gender. Kesetaraan gender ini diprioritaskan pada sektor-sektor pembangunan yang menjadi komitmen di dalam mencapai tujuan pembangunan millenium. Strategi pengarusutamaan gender juga perlu diintegrasikan pada sektor pendidikan di tingkat dasar, menengah, dan atas. Sedangkan di bidang kesehatan fokus utamanya adalah untuk melindungi kesehatan reproduksi dan pemenuhan hak reproduksi perempuan, anak perempuan, dan menurunkan angka kematian ibu.
Selain itu perlu juga mengintegrasikan gender ke dalam infrastruktur untuk mengurangi beban perempuan dan anak perempuan. Selanjutnya perspektif gender juga perlu diintegrasikan di dalam pemenuhan hak perempuan terhadap kepemilikan atas tanah dan properti lainnya, menghapuskan kekerasan terhadap perempuan dan anak termasuk di dalam situasi konflik, serta meningkatkan partisipasi perempuan di ruang publik di tiap tingkatan.
Untuk mewujudkan itu semua, kata bupati, mustahil apabila pemerintah dapat melakukannya sendirian. Untuk itu melalui semangat hari ibu kali ini, pihaknya mengajak kepada semua pihak untuk merapatkan barisan dan menyatukan tekad serta semangat kita bersama guna menghapuskan segala bentuk diskriminasi berdasarkan gender dan menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan bersama-sama dengan kaum laki-laki dalam seluruh elemen masyarakat. Tanpa adanya kerjasama dan komitmen yang kuat, tidak mungkin kita dapat mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih demokratis, adil, damai, dan sejahtera.
“Salah satu upaya untuk mengatasi berbagai masalah sosial tersebut, antara lain dengan mengembangkan rasa kesetiakawanan sosial dalam masyarakat kita. Kesetiakawanan sosial berangkat dari sikap dan perilaku untuk bersimpati dan berempati kepada orang lain. Di masa perjuangan kemerdekaan, nilai-nilai kesetiakawanan sosial terbukti mampu mengantarkan bangsa kita memperoleh kemerdekaan. Namun disadari atau tidak, rasa kesetiakawanan sosial akhir-akhir ini sudah mulai menipis dikarenakan lebarnya kesenjangan sosial di masyarakat kita. Oleh karena itu, upaya menanamkan kembali nilai-nilai kesetiakawanan sosial harus dimulai sejak dini. Kita dapat melakukan internalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai kesetiakawanan sosial mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan akhirnya pada tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata bupati dalam sambutannya.
Dalam apel pagi tersebut juga seperti biasa diserahkan SK Pensiun bagi para PNS yang telah memasuki purna bhakti dan diserahkan pula bantuan dana bagi para purna bhakti yang berasal dari iuran anggota Korpri. (dens)
Indramayu Gelar 3 Kegiatan Sekaligus
Untuk kembali memupuk rasa kesetiakawanan social ditengah masyarakat yang semakin pudar, maka perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkannya. Terkait hal itu, Selasa pagi (29/12) dialun-alun Indramayu digelar Apel pagi untuk memperingati Hari Ibu ke-81, HKSN, Hari kesatuan gerak PKK-KB Kesehatan, dan HUT Dharma Wanita Persatuan ke-10 yang diikuti oleh anggota Korpri, TNI/Polri, serta undangan lainnya.
Bupati Indramayu DR. H. Irianto MS. Syafiuddin bertindak sebagai Pembina upacara dalam amanatnya mengatakan, penggabungan kegiatan ini sebagai upaya efisiensi tanpa bermaksud mengesampingkan atau mengurangi makna yang terkandung dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Selanjutnya, didalam peringatan ini Bupati menitikberatkan pada pentingnya akan kesetaraan gender. Kesetaraan gender ini diprioritaskan pada sektor-sektor pembangunan yang menjadi komitmen di dalam mencapai tujuan pembangunan millenium. Strategi pengarusutamaan gender juga perlu diintegrasikan pada sektor pendidikan di tingkat dasar, menengah, dan atas. Sedangkan di bidang kesehatan fokus utamanya adalah untuk melindungi kesehatan reproduksi dan pemenuhan hak reproduksi perempuan, anak perempuan, dan menurunkan angka kematian ibu.
Selain itu perlu juga mengintegrasikan gender ke dalam infrastruktur untuk mengurangi beban perempuan dan anak perempuan. Selanjutnya perspektif gender juga perlu diintegrasikan di dalam pemenuhan hak perempuan terhadap kepemilikan atas tanah dan properti lainnya, menghapuskan kekerasan terhadap perempuan dan anak termasuk di dalam situasi konflik, serta meningkatkan partisipasi perempuan di ruang publik di tiap tingkatan.
Untuk mewujudkan itu semua, kata bupati, mustahil apabila pemerintah dapat melakukannya sendirian. Untuk itu melalui semangat hari ibu kali ini, pihaknya mengajak kepada semua pihak untuk merapatkan barisan dan menyatukan tekad serta semangat kita bersama guna menghapuskan segala bentuk diskriminasi berdasarkan gender dan menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan bersama-sama dengan kaum laki-laki dalam seluruh elemen masyarakat. Tanpa adanya kerjasama dan komitmen yang kuat, tidak mungkin kita dapat mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih demokratis, adil, damai, dan sejahtera.
“Salah satu upaya untuk mengatasi berbagai masalah sosial tersebut, antara lain dengan mengembangkan rasa kesetiakawanan sosial dalam masyarakat kita. Kesetiakawanan sosial berangkat dari sikap dan perilaku untuk bersimpati dan berempati kepada orang lain. Di masa perjuangan kemerdekaan, nilai-nilai kesetiakawanan sosial terbukti mampu mengantarkan bangsa kita memperoleh kemerdekaan. Namun disadari atau tidak, rasa kesetiakawanan sosial akhir-akhir ini sudah mulai menipis dikarenakan lebarnya kesenjangan sosial di masyarakat kita. Oleh karena itu, upaya menanamkan kembali nilai-nilai kesetiakawanan sosial harus dimulai sejak dini. Kita dapat melakukan internalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai kesetiakawanan sosial mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan akhirnya pada tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata bupati dalam sambutannya.
Dalam apel pagi tersebut juga seperti biasa diserahkan SK Pensiun bagi para PNS yang telah memasuki purna bhakti dan diserahkan pula bantuan dana bagi para purna bhakti yang berasal dari iuran anggota Korpri. (dens)