Bupati H. Irianto Bagikan Beasiswa Kepada 6871 Siswa SD Tidak Mampu



Bupati H. Irianto Bagikan Beasiswa Kepada 6871 Siswa SD Tidak Mampu

Keberpihakan Bupati Indramayu terhadap masyarakatnya benar-benar dirasakan secara nyata. Hal ini terbukti dari penyerahan bea siswa secara langsung dari Bupati Indramayu H. Irianto M.S. Syafiuddin kepada 6871 orang tua siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Prosesi penyerahan beasiswa ini dilakukan secara simbolis di Pendopo Indramayu beberapa waktu yang lalu. Dalam pemberian beasiswa ini tiap siswa mendapat santunan sebesar Rp 360.000,00 per siswa.
Dalam sambutannya yang singkat, Bupati H. Irianto mengatakan, pemberian bea siswa kepada keluarga tidak mampu merupakan bukti salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pendidikan di Indramayu. ”Komitmen pemerintah daerah dalam bidang pendidikan khusunya pada anak yang berprestasi seperti pemberian beasisiwa, bimbingan belajar super motivasi prestasi, dan program pengembangan pendidikan penciptaan sarjana pengusaha mandiri terus dilakukan. Untuk baesiswa miskin bagi 6871 orang ini, diberikan pada kepada mereka yang benar-benar dari keluarga tidak mampu tanpa potongan apapun,” tegasnya.
Sementara itu salah seorang yang merasakan manfaat dari program beasiswa, Sudir (45) menyatakan sangat berterima kasih atas kepedulian Bupati H. Irianto dalam membantu menyekolahkan anaknya. Pria yang berasal dari Desa Sukareja Kecamatan Balongan ini sehari-hari menjadi buruh tani.
Sudir nyaris putus asa ketika menghadapi arus kehidupan yang teramat berat. Pasalnya ia harus menghidupi empat anaknya yang masih kecil-kecil. Ketika menerima undangan dari bupati dirinya merasa kaget apalagi harus datang ke Pendopo, karena seumur-umur belum pernah ke sana. Kedatangan Sudir ke Pendopo merupakan untuk yang pertama kali sepanjang hidupnya. Namun demi pendidikan anaknya, ia memenuhi undangan itu. Sebab, dengan dating ke Pendopo, sekolah anaknya, Farid Abdullah, terus berlanjut.
Beban berat yang dipikul oleh Pak Sudir semakin menekan kehidupannya ketika mengetahui bahwa seluruh anggota keluarganya terkena Flek. “Untuk biaya berobat saja kami kebingungan, harus dengan jerih payah. Syukur sekarang ada beasiswa sehingga sekolah anak saya tidak terputus,” kata Sudir.
Hal yang sama dirasakan Tarsih, warga asal Desa Balongan. Ia datang memenuhi undangan bupati mewakili anak sulungnya Sulastri untuk menerima beasiswa.
Sebagai ibu rumah tangga yang tidak memiliki keahlian, nasib dirinya dan anaknya digantungkan kepada suami yang setiap harinya mengayuh becak.
Kepada orang nomor satu Indramayu Tarsih mengungkapkan, ia ingin sekali merubah nasib keluarganya dan berusaha agar anaknya kelak tidak seperti ibu dan bapaknya yang buta akan ilmu pengetahuan karena pendidikan yang tidak memadai.
Senada dengan Sudir dan Tarsih, Carmi yang berasal Desa Sukaurip mengungkapkan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada Bupati Indramayu. Menurutnya, baru kali ini ada bupati yang peduli pada orang kecfil seperti dirinya. “Saya mengucapkan terima kasih yang banyak kepada Pak Bupati, karena dengan beasiswa ini meringankan beban saya, dan anak saya dapat bersekolah dengan lancar,” ujarnya. (roly)

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama