Dinkes Indramayu Terus Observasi Cesika

CANTIGI 9/12/2013 - Bayi tanpa anus berusia tujuh bulan di Blok Waledan RT 27 RW 9, Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Cesika Mutiara masih menunggu operasi pembuatan anus. Cesika saat ini masih harus menjalani pemeriksaan praoperasi untuk memastikan kesiapannya menjalani operasi tersebut.

"Sebelumnya, bayi itu sudah menjalani pemeriksaan kesehatan di RSHS Bandung, tetapi hasil pemeriksaan saat itu menyatakan dia belum siap dioperasi. Nanti pekan depan, dia akan kembali diperiksa di RSHS," kata Dedi Rohendi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu.

Setelah kondisinya siap, lanjut Dedi, Cesika akan menjalani operasi pembuatan anus di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang dirujuk RSUD Kabupaten Indramayu. Pada tahap awal, operasi dilakukan dengan membuat saluran pembuangan di bagian samping sebelum dilanjutkan dengan operasi pembuatan anus.

Operasi pembuatan anus terhadap Cesika sepenuhnya akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu lantaran keluarganya tidak termasuk ke dalam keanggotaan Jamkesmas. "Jadi, biaya operasi akan menggunakan dana APBD kabupaten dari alokasi Jamkesda," ucapnya.

Dedi mengungkapkan, kasus bayi tanpa anus di Kabupaten Indramayu dan berbagai daerah lainnya cukup sering terjadi. Hal itu cenderung disebabkan oleh faktor genetik yang menyebabkan bayi memiliki kelainan.

Untuk menjalani operasi pembuatan anus, kata Dedi, kondisi bayi harus benar-benar siap. "Bayi harus dalam kondisi sehat dan memiliki berat badan tertentu. Biasanya, juga menunggu bayi sampai usia tertentu dari 4 bulan sampai 1 tahun, bergantung pada kondisi bayi," katanya. (cep/deni/humasindramayu)

 

Lebih baru Lebih lama