'Keberhasilan lima orang tenaga kesehatan menjadi tenaga teladan ini merupakan hasil kerja keras dalam pengabdiannya selama ini. Selain dituntut untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, para tenaga kesehatan ini juga dituntut untuk bekerja secara kreatif dan inovatif'
INDRAMAYU 2/12/2013 - Bertepatan dengan peringatan HUT Korpri ke-42 tahun 2013, Bupati Indramayu menyerahkan penghargaan kepada 5 (lima) orang tenaga kesehatan teladan yang bekerja di Puskesmas di Kabupaten Indramayu. Penyerahan dilakukan Senin (2/12) di Alun-alun Indramayu. Penetapan lima orang tenaga kesehatan sebagai teladan pada tahun 2013 ini sesuai dengan Keputusan Bupati Indramayu Nomor 446/Kep.83-Dinkes/2013.
Ke lima tenaga kesehatan yang teladan tersebut yakni Dr. Tuti Warnengsih yakni tenaga medis dari Pusksesmas Kecamatan Sukra. Eva Muhafiah, Am.Kep seorang tenaga keperawatan dari Puskesmas Kecamatan Kertasmaya. Usi Afiah Zain, Amd.Farm seorang tenaga kesehatan masyarakat dari Puskesmas Kecamatan Balongan. Sumerih, AMG seorang tenaga nutrisionis dari Pusksesmas Kecamatan Lohbener, dan Iis Istihanah, Am.Keb. seorang bidan desa dari Pusksesmas Kecamatan Kedokanbunder.
Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah seusai menyerahkan penghargaan seperti yang dilansir Bagian Humas dan Protokol Setda Indramayu mengatakan, keberhasilan lima orang tenaga kesehatan menjadi tenaga teladan ini merupakan hasil kerja keras dalam pengabdiannya selama ini. Selain dituntut untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, para tenaga kesehatan ini juga dituntut untuk bekerja secara kreatif dan inovatif.
"Para tenaga kesehatan ini sudah mendedikasikan pengabdiannya selama ini dengan kerja keras dan bahkan mereka telah turun langsung ke masyarakat tanpa canggung. Saya melihat prestasi dokter Tuti dari Puskesmas Sukra sangat pantas untuk prestasi ini, karena dia begitu gigih turun ke masyarakat bahkan sering mengantar pasien ke RSUD untuk dirujuk," kata bupati.
Sementara itu Dr. Tuti Warnengsih mengungkapkan, prestasi sebagai tenaga medis teladan hanya suatu rutinitas pekerjaan saja. Ketika bekerjapun hanya mengikuti aturan yang ada dan hanya mencoba menyentuh hati pasien dengan perasaan yang dimilikinya.
"Selama ini saya hanya mencoba menyelami hati seorang pasien jika hendak memberikan pertolongan, dengan menyelami hati pasien maka kita tahu perasaan dan keinginan pasien itu sendiri. Inilah yang menjadi rutinitas pekerjaan saya selama ini. Kalaupun ternyata buah dari pekerjaan itu saya menjadi tenaga medis teladan, itu urusan lain yang terpenting saya bekerja untuk masyarakat," katanya. (deni/humasindramayu)