Bupati Indramayu Bermaafan dengan PNS

INDRAMAYU 19/8/2013 - Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah bersama dengan Sekretaris Daerah dan para kepala OPD hari Senin pagi (19/8) menggelar kegiatan halal bil halal yang berlangsung di alun-alun Indramayu dengan seluruh jajaran Pegawai Negeri Sipil (PNS), ketua TP PKK kecamatan. Dan pengurus Dharma Wanita se-Kabupaten Indramayu.

Kegiatan halal bil halal yang dilakukan kali ini memang terlalu jauh rentang waktunya dari Hari Raya Idul Fitri. Hal ini dkarenakan, ketika masuk kerja seluruh jajaran Pemkab Indramayu langsung beraktivitas dengan segala kesibukan dan melayani masyarakat serta penuh dengan persiapan untuk menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-86 tahun 2013 beberapa waktu lalu. Namun, meskipun demikian berbagai pihak sangat menyadari keterlamabatn ini karena banyaknya aktivitas dan kegiatan yang harus segera diselesaikan.

Pada kesempatan itu Bupati Indramayu Hj. Anna Sophanah mengatakan, setelah melaksanakan ibadah puasa ramadhan selama satu bulan penuh, diharapakan mendapatkan ampunan dari Allah SWT dari segala kesalahan dan dosa yang telah di lakukan, serta meraih gelar la'allakum tattaquun, yaitu menjadi insan-insan yang bertakwa..

"Pada suasana idul fitri ini, mari kita bersama-sama membuka hati untuk saling memaafkan atas segala kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, baik yang besar maupun yang kecil, baik yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan, baik yang disadari maupun yang tidak kita sadari. Sebagai manusia, kita harus senantiasa sadar bahwa kita tidak bisa lepas dari kesalahan dan kekhilafan dalam bertingkah laku, bergaul, dan bersosialisasi di lingkungan pekerjaan dan di tengah-tengah masyarakat. Untuk itu, mari kita bersihkan hati kita dari rasa kecewa, sakit hati, maupun dendam, untuk kemudian bersama-sama bahu-membahu dan saling mendukung dalam melaksanakan tugas kita sebagai abdi negara dan abdi masyarakat." Kata Anna Sophanah.

Anna Sophanah menambahkan, kegiatan silaturahim dan saling memaafkan sangat penting artinya. Hal ini tidak hanya sekedar kebiasaan di hari lebaran, tetapi sebagai proses rekonsiliasi sosial dan budaya setahun sekali yang demikian kolosal. Silaturrahim ini terbentuk dari tradisi yang panjang hasil adaptasi kultur lokal dengan syariat islam, yang antara lain mewajibkan umatnya untuk saling memaafkan. Pihaknya memandang rekonsiliasi sosial dan pengamalan syariat islam perlu terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan disintegrasi sosial yang masih merebak di sekitar kita.

"Kita tentu memahami, bahwa upaya rekonsiliasi bukanlah berarti harus menghilangkan perbedaaan, karena hal itu adalah mustahil dan bertentangan dengan kodrat kemanusiaan. Bahkan perbedaan itu merupakan rahmat. Yang perlu kita usahakan adalah bagaimana agar perbedaan-perbedaan tersebut tidak menjadi sumber perpecahan, dan bagaimana kita bisa memahami dan memaafkan kesalahan dan kekurangan orang lain, demi mencapai tujuan yang lebih luas, yakni kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indramayu." Katanya. (deni )  

Lebih baru Lebih lama