Kamis, 22 Oktober 2009
Padi Indramayu Meningkat 21, 08 Persen
INDRAMAYU) Produksi padi di Kabupaten Indramayu selama masa tanam gadu 2009 meningkat 21, 08 % dari tahun sebelumnya. Dan hal ini sangat mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) 2 Juta Ton Beras. Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Drs. H. Supendi, M. Si. Dalam membuka Rapat Koordinasi Dalam Evaluasi Masa Tanam Gadu 2009 dan Penetapan Masa Tanam Rendeng Tahun 2009/2010 di Aula Kopsuka Kamis (22/10).
Supendi menambahkan, dengan luas sawah 110.887 hektar yang dialiri pengairan teknis, setengah teknis, tadah hujan, dan pompanisasi. Maka Kabupaten Indramayu akan terus meningkatkan produksi beras setiap tahunnya apalagi saat ini Indramayu mengalami kenaikan produksi 5 % per hektar setiap tahunnya. Namun demikan, para petani masih harus bekerja keras untuk mengantisipasi dan menangani berbagai kendala yang muncul terutama dampak negatif perubahan iklim.
Salah satu dampak negatif perubahan iklim yang sangat dirasakan oleh para petani adalah adanya perubahan dalam pola curah hujan. Hal ini, lanjut Supendi, akan menyulitkan petani dalam menentukan waktu yang tepat untuk memulai musim tanam serta terancam gagal panen karena curah hujan yang tidak menetu atau kemarau panjang.
Hujan Normal Januari 2010
Berkaitan dengan adanya informasi dari Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu bahwa curah hujan akan normal terjadi pada bulan Januari 2010 maka Pemkab Indramayu telah melakukan langkah-langkah yakni koordinasi dengan semua stakeholder, kemudian gerakan bersih awal pada areal lahan usaha tani terhadap OPT.
Selain itu juga yang harus diperhatikan adalah gerakan percepatan olah tanah dan tanam khususnya daerah tadah hujan agar dilakukan tanam dengan sistem gogo rancah. Sementara untuk daerah sawah irigasi golongan air III/IV dilakukan dengan persemaian kering dan jika memungkinkan dilakukan dengan sistem pompanisasi.
Rapat koordinasi ini di hadiri oleh seluruh camat, kepala UPTD Pertanian, Pengairan, dan juga para penyuluh pertanian. (dens)
Padi Indramayu Meningkat 21, 08 Persen
INDRAMAYU) Produksi padi di Kabupaten Indramayu selama masa tanam gadu 2009 meningkat 21, 08 % dari tahun sebelumnya. Dan hal ini sangat mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) 2 Juta Ton Beras. Pernyataan ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu Drs. H. Supendi, M. Si. Dalam membuka Rapat Koordinasi Dalam Evaluasi Masa Tanam Gadu 2009 dan Penetapan Masa Tanam Rendeng Tahun 2009/2010 di Aula Kopsuka Kamis (22/10).
Supendi menambahkan, dengan luas sawah 110.887 hektar yang dialiri pengairan teknis, setengah teknis, tadah hujan, dan pompanisasi. Maka Kabupaten Indramayu akan terus meningkatkan produksi beras setiap tahunnya apalagi saat ini Indramayu mengalami kenaikan produksi 5 % per hektar setiap tahunnya. Namun demikan, para petani masih harus bekerja keras untuk mengantisipasi dan menangani berbagai kendala yang muncul terutama dampak negatif perubahan iklim.
Salah satu dampak negatif perubahan iklim yang sangat dirasakan oleh para petani adalah adanya perubahan dalam pola curah hujan. Hal ini, lanjut Supendi, akan menyulitkan petani dalam menentukan waktu yang tepat untuk memulai musim tanam serta terancam gagal panen karena curah hujan yang tidak menetu atau kemarau panjang.
Hujan Normal Januari 2010
Berkaitan dengan adanya informasi dari Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu bahwa curah hujan akan normal terjadi pada bulan Januari 2010 maka Pemkab Indramayu telah melakukan langkah-langkah yakni koordinasi dengan semua stakeholder, kemudian gerakan bersih awal pada areal lahan usaha tani terhadap OPT.
Selain itu juga yang harus diperhatikan adalah gerakan percepatan olah tanah dan tanam khususnya daerah tadah hujan agar dilakukan tanam dengan sistem gogo rancah. Sementara untuk daerah sawah irigasi golongan air III/IV dilakukan dengan persemaian kering dan jika memungkinkan dilakukan dengan sistem pompanisasi.
Rapat koordinasi ini di hadiri oleh seluruh camat, kepala UPTD Pertanian, Pengairan, dan juga para penyuluh pertanian. (dens)
Posting Komentar